Selasa, 12 Agustus 2014

BAB 12. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

1.       Tim Pengembangan Sistem

     Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal- personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari  : 
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior 
6. Pemrogram Aplikasi Junior
      Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.   

2. Perlunya Pengembangan Sistem  

        Sistem  lama  yang perlu diperbaiki atau diganti  disebabkan  karena  beberapa hal :  
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : 
™             Ketidakberesan sistem yang lama Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi  sesuai  dengan yang diharapkan. 
™             Pertumbuhan organisasi Kebutuhan  informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin  meningkat, perubahan prinsip akuntansi  yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. 
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi  atau efisiensi waktu sangat  menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana  yang telah disusun untuk meraih  kesempatan- kesempatan  dan peluang-peluang  pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan  untuk meningkatkan penyediaan  informasi  agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan  yang dilakukan oleh manajemen.   
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi- instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah
     
3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem

1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24. DLL.
 
4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal : 
      1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput : jumlah pekerjaan yang        dapat dilakukan pada suatu saat tertentu Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi. 
       2. Kualitas informasi yang disajikan 
       3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan 
       4. Kontrol (pengendalian) 
       5. Efisiensi
       6. Pelayanan  

5. Prinsip Pengembangan Sistem 
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah : 
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen 
2. Sistem yang dikembangkan adalah  investasi modal yang besar Maka setiap  investasi  modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
    - Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan 
    - Investasi yang terbaik harus bernilai 
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik 
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem 
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut 
6. Jangan takut membatalkan proyek 
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem   
6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem 

         Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.  
          Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.  
        Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu : 
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem 
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual 
d. Evaluasi dan seleksi sistem 
e. Perancangan sistem secara detail 
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem 
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem  
Keenam fase siklus hidup pengembangan sistem ini dapat digambar- kan seperti pada Gambar  di bawah ini.  




a. Fase Perencanaan Sistem  
Dalam fase perencanaan sistem : • Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi. 
  
• Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.  
• Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem.  

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan : 
• faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan,  
• faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi. 


           Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : 
‹           Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan. ‹ Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.  ‹ Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal. ‹ Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian. ‹ Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan. 
Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis,seperti  

‹         Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan. ‹ Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah. ‹ Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporan- laporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.  

b. Fase Analisis Sistem 
Dalam fase ini : 
• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.  
• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem. 
• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.  
• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.  
• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.  
• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem. 
• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan  sampai semua peserta setuju.
  
c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem - Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem - Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional - Persiapan untuk rancang bangun implementasi - Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk - Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi - Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan 

         Tujuan Perancangan Sistem - Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem - Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat 

        Sasaran Perancangan Sistem - Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan - Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan - Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer - Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci  untuk masing- masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern   Dalam fase ini :
 • dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka. 
• pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan meng- identifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,
perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer.  
• Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan, dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file- file dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses untuk menghasilkan output.  

d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem 
        Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. 
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.
  
e. Fase Perancangan Sistem  secara Detail/Fungsional 
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. 
        Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. 
       Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan secara online atau batch. Macam-macam model mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang dikembangkan. 
       Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi. 
       Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya. 
Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat dalam kegiatan ini. 

         Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem menandatangani laporan perancangan secara detail.
         Alat-alat Perancangan Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk struktur sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas analisis. Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah : } Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan. } Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul. } Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program termasuk dokumentasi interface antar modul. } Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari gambaran umum sampai detail. } Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.

f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem Pada fase ini : 
• sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.  
• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. 
• laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu  o rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart  dan  o penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
      − pengembangan perangkat lunak 
      − Persiapan lokasi peletakkan sistem 
      − Instalasi peralatan yang digunakan 
      − Pengujian Sistem
      − Pelatihan untuk para pemakai sistem 
      − Persiapan dokumentasi

  7. Pendekatan Pengembangan Sistem 

        Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah. 

  • Pendekatan Klasik 

         Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle. 

 Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan Klasik adalah sebagai berikut  :
 
 1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
         Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat   dan teknik-teknik di dalam      mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan     perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh     pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut 

2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal 
          Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan. 

3. Kemungkinan kesalahan sistem besar 
        Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan  kesalahan- kesalahan sistem akan menjadi lebih besar. 

4. Keberhasilan sistem kurang terjamin 
       Penekanan  dari pendekatan  klasik adalah  kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya. 

        Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem dengan  alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.  

  • Pendekatan terstruktur  (Structured Approach)  

         Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik- teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam buku- buku, maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.  Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru.  Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri.
       Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan- permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik  (bebas kesalahan).
           
  • Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)

            Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya. 

  •  Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) 

       Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)  dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur- prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan. 
  • Pendekatan Sepotong (piecemeal approach) Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).  
  • Pendekatan Sistem (systems approach) Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global. 

  • Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)

 Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik). 

  • Pendekatan Moduler (modular approach)

Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur) 
Lompatan jauh (great loop approach) Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak  menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi,  terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek. 

  • Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)

 Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi- aplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.  
Keuntungan pendekatan terstruktur : 
1. Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal). 
3. Standarisasi (standardization). 
4. Orientasi ke masa datang (future orientation). 
5. Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).  
 
8. Metodologi Pengembangan Sistem 
              Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep- konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut- urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma Metodologi pengembangan sistem  adalah metode-metode, prosedur- prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (dalil) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Klasifikasi dari metodologi :  

1. Functional decomposition methodologies Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah : - HIPO (Hierarchy plus Input Process Output) - Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR) - Information Hiding  

2. Data Oriented Methodologies Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
      1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus       data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : 
          - SADT (Structured Analysis and Design Techniques) 
          - Composite Design 
          - SSAD (Structured System Analysis and Design) 
      2.  Data Structured oriented methodologies Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di            sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : 
         - JSD (Jackson’s System Development) 
         - W/O (Warnier/Orr) 
    3. Prescriptive Methodologies Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu : 
       1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk  menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural. 
      2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.   

9. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem  
 Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah : 
1. HIPO diagram 
2. Data flow diagram 
3. Structured chart 
4. SADT diagram 
5. Warnier / Orr diagram 
6. Jackson’s diagram 

       Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya : 
1.  Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :      
     a. Bagan alir sistem (System Flowchart)      
     b. Bagan alir program (Program Flowchart)          
          - Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)         
          - Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)     
    c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir formulir      
    d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)      
    e. Bagan alir proses (Process Flowchart)           
    f. Gant chart 
2.  Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)   3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship charting) : a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart) b. Bagan organisasi (Organization chart)  

      Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya : 
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and      Review Technique). Teknik ini digunakan untuk  penjadwalan proyek 
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah:     
     - Wawancara (Interview) 
     - Persiapan yang dilakukan : - buat janji pertemuan
     - pastikan orang yang akan diwawancarai
     - pokok permasalahan 
     - Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan : 
                   - Siapa yang akan diwawancarai 
                   - Pokok permasalahan 
                   - Tanggapan
                   - Kapan akan bertemu kembali 
                   - Observasi (Observation)  
                   - Daftar pertanyaan (Questionaires)
                   - Pengumpulan Sampel (Sampling) 
 3.  Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost    Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ; 
- biaya pengadaan 
- biaya persiapan 
- biaya proyek
- biaya operasi 
       serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ; 
- manfaat mengurangi biaya - manfaat mengurangi kesalahan 
- manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas 
- manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen        

4.  Teknik untuk menjalankan rapat       Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ; 
- mendefinisikan masalah 
- mengumpulkan ide-ide 
- memecahkan permasalahan-permasalahan
- menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi 
- menganalisis kemajuan proyek
 - mengumpulkan data atau fakta
 - perundingan-perundingan 
      Tahapan pelaksanaan kegiatan ; - merencanakan rapat - menjalankan rapat  - menindaklanjuti hasil rapat 

5.  Teknik Inspeksi / Walkthrough Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi  hasil kerja secara formal disebut dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut Walkthrough. 

10. Penyebab kegagalan pengembangan sistem

1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem 
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai 
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya 
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan 
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai 
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara 
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

BAB 11. KONSEP DASAR SISTEM



Pengertian Sistem

            Secara umum sistem sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu untuk mencapai suatu maksud .Seperti contoh didalam ilmu biologi kita sering mendengar sistem pencernaan .Dari contoh itu dapat didefinisikan bahwasanya yang menjadi komponen-komponen dalam sistem tersebut adalah mulut,kerongkongan sampai usus .Komponen-komponen itu akan saling berhubungan serta bekerja sama dalam mencapai tujuannya .Dalam bidang sistem informasi sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan .Namun apabila suatu komponen tidak berkontribusi dengan elemen yang lain maka komponen itu bukan bagian dari sebuah sistem .Menurut seorang tokoh bernama Jerry Fith Gerald sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang sakling berhubungan ,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu .

Komponen Sistem

          Suatu sistem tidak berada dalam dalam lingkungan yang kosong ,tetapi berada serta berfungsi didalam lingkungan yang berisi sistem yang lainnya .Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari sistem yang lain tetapi lebih kecil maka dinamakan subsistem ,namun sebaliknya apabila suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar maka itu dinamakan suprasistem .Sebagai contoh jika fakultas dianggap sebuah sistem maka yang dianggap sebagai suprasistem adalah perguruan tinggi tersebut .Menurut seorang tokoh bernama Jerry Fith Gerald sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang sakling berhubungan ,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu .

Klasifikasi Sistem
Sistem sendiri dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang ,diantaranya sebagai berikut :

  • Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak  secara fisik .Misalnya saja pada sebuah sistem teologi yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara Tuhan dengan manusia.
  • Sistem fisik yaitu merupakan sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata .Sebagai contoh sistem yang ada pada komputer ,sistem akuntansi ,sistem transportasi ,dan lain sebagainya .
  • Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam bukan karena buatan manusia .Misalnya sebagai contoh sistem tata surya yang ada di jagat raya ini dan sistem rotasi yang terjadi pada bumi .
  • Sistem buatan merupakan sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia didalamnya .misalnya sistem komputer ,sistem transportasi sistem tersebut terjadi karena dijalankan oleh manusia.
  • Sistem tertentu merupakan sistem yang operasinya dapat dipredikdi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagian dapat dideteksi dengan pasti .Misalnya sistem komputer karena sistem operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan .
  • Sistem tak tentu yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur-unsur probabilitas .Misalnya saja pada sistem persediaan .
  • Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan dengan lingkungan yang ada diluar sistem .Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar sistem tersebut .Dalam kenyataan tidak ada sistem yang tertutup tetapi hanya saja relatif tertutup ,yaitu sistem yang mempunyai masukan dan keluaran tertentudan tidak terpengaruh lingkungan luar .
  • Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh oleh keadaan yang ada pada lingkungan luar .Sistem terbuka ini menerima masukan atau input dari subsistem lain serta menghasilkan keluaran atau output untuk subsistem yang lain juga .
Pengendalian Sistem

        Manusia memiliki kemampuan membela diri untuk kelangsungan hidupnya ,begitu pula dengan sebuah sistem .Untuk dapat melangsungkan hidup sebuah sistem pembelaan diri berupa sistem pengendalian .Pengendalian tersebut dapat berupa pengendalian umpan balik(feed back control system), pengendalian umpan maju(feed forward control system), pengendalian pencegahan(preventive control system).

 Sistem pengendalian umpan balik(feed back control system) 
           merupakan proses mengukur keluaran sistem yang dibandingkan dengan standar tertentu .Apabila ada penyimpangan akan dikoreksi dengan mengirimkan masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses agar keluaran berikutnya sesuai dengan yang diinginkan atau sesuai dengan standar yang ada .Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan dan proses agar suatu sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan .Dalam sistem pengendali umpan balik ini terdapat komponen dasar antara lain kondisi yang dikendalikan ,sensor yang digunakan untuk mengukur kondisi ,pembanding , pengatur .Sistem umpan balik juga dapat disebut dengan umpan balik negatif (negative feed back) karena hasil yang negatif akan disesuaikan sehingga menjadi lebih baik untuk masukan bagi proses lain .

Sistem pengendalian umpan maju (feed forward cotrol system)
           merupakan sistem pengendali dengan mendorong proses dari sistem untuk mendapatan hasil yang lebih baik lagi sebelum terjadinya penyimpangan .Sistem pengendali umpan maju merupakan suatu perbaikan dari sistem pengendalian umpan balik yang memiliki kelemahan apabila kondisi yang akan dibandingkan sangat besar .

Sistem pengendalian pencegahan(preventive control system) 
           merupakan sistem pengendalian yang melakukan pencegahan sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang akan merugikan agar tidak masuk kedalam sistem tersebut dengan kata lain pengendalian sistem pencegahan juga dapat disebut dengan perlindungan sistem .


ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

        Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah
landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan
pada dasarnya semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang
rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian
transformasi baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai
fungsi di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem,
untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat
input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.

Tahapan dalam menganalisis sistem :

1.  Definisikan masalahnya.
    Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah
    mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output
    kurang memuaskan ?. Apa tujuan usaha analisis sistem ?.

2. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
    Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang
    lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit
    untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang
    dipelajari. Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan
    mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman
    tentang sistem.
    a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
    b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
      lingkungan?
    c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir
       serta apa rumusan pengembangannya ?

3.  Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan
     memperhatikan modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang
     tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta apakah hal
     tersebut dapat diterapkan ?.

4.  Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.

5.  Terapkan alternatif tersebut.

6.  Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan
      yang telah dilakukan terhadap sistem.


BAB 10. KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER



Komunikasi Data

        Komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

Komponen Komunikasi Data

1. Penghantar/pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
2. Penerima, adalah piranti yang menerima data
3. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data
5. Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan


       Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali.

      Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).
     Fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar.
Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
  1. Application Layer:
  2. Presentation Layer:
  3. Session Layer:
  4. Transport Layer:
  5. Network Layer.
  6. Data-link Layer.
  7. Physical Layer
b.       Jaringan Komputer

       Jaringan komputer adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Setiap komputer printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node.
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN) 
        merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

2. Metropolitan Area Network (MAN) 
          pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota.

3. Wide Area Network (WAN) 
           jangkauannya mecakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet 
            pada dasarnya internet merupakan kumpulan jaringan yang terinterkoneksi. Hal ini terjadi karena orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung jaringan lainnya. Untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.

5. Jaringan Tanpa Kabel
            merupakan solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer

          Kalau kita berbicara soal topologi jaringan komputer mungkin kita tidak asing lagi mendengar nya, tapi pernahkah kita bertanya apa itu Topologi? pada dasarnya Topologi adalah sebuah peta dari sebuah jaringan konputer. Kalau menurut yang saya pelajari disekolah saya topologi jaringan komputer terbagi atas 2 jenis yaitu: Topologi secara fisik Physical Topology dan yang satu lagi Topologi secara logika  Logical topology. Kalau topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susuna dari kabel dan komputer dan lokasi semua komponen jaringan , sedangkan kalau topologi secara logika bisa diartikan bagaimana imformasi atau aliran data dalam jaringan.

       Dan berikut Macam-macam Topologi Jaringa Komputer yang akan saya jelaskan pada artikel ini, yaitu:
a. Topologi BUS
b. Topologi Star
c. Topologi Ring
d. Topologi Mesh
e. dan Topologi Tree

A. Topologi BUS



         Topologi bus seringkali digunakan ketika jaringannya berukuran kecil, simpel, atau bersifat sementara. Sangat sederhana dalam instalasi, dan ekonomis dalam hal biaya. dan berikut keuntungan dan kerugian yang terdapat pada topologi BUS

Keuntungn
a.Bus adalah topologi yang sederhana, dapat diandalkan untuk penggunaan pada jaringan yang kecil, mudah untuk digunakan, dan mudah untuk dimengerti.
b.Bus hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang sedikit
c.Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus

Kerugian
a.Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus
b.Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat Topologi BUS
c. Sangat lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
  
2. Topologi Star



       Kalau Topologi yang satu ini semua kabel yang dihubungkan dari komputer-komputer kelokasi pusat dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan HUB. berikut keuntungan dan kerugian nya:

Keuntugan
a.Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
b.Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
c.Sangat mudah dikembangkan

Kerugian
a. Boros kabel
b. Perlu penanganan khusus
c. Jika Hub Rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak.

3. Topologi Ring



       Topologi Ring adalah setiap komputer yang terhubung ke komputer selanjutnya dengan komputer terakhir terhubung kekomputer yang pertama. Tapi sayangnya jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer dalam jaringan tentu saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.

Keuntungan
a.Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan, karena setiap komputer mempunyai hak akses yang sama terhadap token.
b.Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.

Kerugian
a.Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
b.Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan topologi ring.
c.Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
d.Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

4. Topologi Mesh



       Kalau Topologi yang satu ini memiliki hubungan yang berlebihan antara dari peralatan-peralatan yang ada. jadi kesimpukan susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lainnya. 
Keuntungan dan Kerugian nya adalah.

Keuntungan
a.Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
b.Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
c. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.

Kerugian
a.Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
b.Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

5. Topologi  Tree



         Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda.Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.